Skip to content

Perusahaan Harus Berdayakan Tenaga Kerja Lokal, Begini Kata Anggota DPRD Banyuasin Noor Ishmatuddin

Share :

Pemberdayaan dan Penempatan Tenaga Kerja

Mendominasinya tenaga kerja di sejumlah perusahaan di Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang berasal dari luar daerah ternyata menjadi sorotan para wakil rakyat, salah satunya Wakil Ketua DPRD Banyuasin Noor Ishmatuddin.

Pria yang akrab disapa Ismed itu mengatakan sudah seharusnya putra-putri asli daerah bisa mengabdikan diri mereka di tanah kelahiran.

“Ada banyak perusahaan besar di Banyuasin ini. Ada bidang pekerkebunan maupun pertambangan. Tetapi pekerjanya itu banyak yang bukan putra-putri asli daerah. Saya ingin agar putra-putri daerah yang menjadi prioritas untuk bekerja dan mengabdikan dirinya di daerah sendiri,” ungkapnya saat berbincang dengan awak media di Palembang, Rabu (22/3/2023).

Berbagai upaya dilakukan agar perusahaan bisa memberdayakan tenaga kerja lokal.

Diantaranya dengan membentuk Rancangan Pembentukan Daerah Inisiatif DPRD Banyuasin tentang Pemberdayaan dan Penempatan Tenaga Kerja.

“Pada intinya Perda ini nanti diharapkan mampu menekan pihak perusahaan untuk memberdayakan masyarakat lokal di tempat perusahaan itu berdiri,” Anggota DPRD termuda se-Indonesia itu.

Upaya lain yang dilakukan adalah dengan menggandeng kampus AKYP-STIPER Yogyakarta untuk memberikan beasiswa bagi anak petani sawit.

Langkah itu dianggap penting untuk menjaring putra-putri asli Banyuasin yang berkompenten sesuai bidangnya sebelum bekerja di perusahaan.

Dalam kunjungannya ke AKYP-STIPER pada pekan terakhir Januari 2023, Ismed merasa miris sebab ternyata tidak ada satupun mahasiswa asal Banyuasin yang berlajar di kampus tersebut.

Sehingga hal itu semakin mendorongnya untuk melakukan kerjasama, mulai dari memanfaatkan program beasiswa tersebut hingga menjamin penempatan kerja bagi mahasiswa Banyuasin.

“Di kampus itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia tapi tidak ada satupun mahasiswa kita (Banyuasin). Nah, ini merupakan kesempatan emas yang bisa dimanfaatkan bagi anak para petani sawit di Banyuasin. Dengan berbagai fasilitas yang didapatkan tentu saya berharap nanti akan melahirkan lulusan yang berkompeten sehingga bisa mengabdikan dirinya untuk daerah dengan bekerja di perusahaan perkebunan dan pertambangan yang sudah bekerjasama,” jelasnya.

Adapun fasilitas selama pendidikan diantaranya uang saku Rp1,8 juta/bulan, uang buku sebesar Rp1,3 juta/bulan, gratis SPP, gratis kost, laptop, bahkan tiket perjalanan dari tempat atau daerah asal hingga di mess Yogyakarta.

Categories :

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Call Center